Mobil mewah ini mampu memuat tujuh orang penumpang, termasuk presiden. Tipe ban yang digunakan adalah tipe pneumatic yang dirancang tahan bocor, dengan roda yang terbuat dari baja khusus yang mampu tetap melaju tanpa ban terpasang. Panel-penel dibuat dari perpaduan unsur titanium, alumunium dan keramik sehingga menjadi sangat keras dan sangat durable sehingga tahan peluru. Pintu nya saja seberat pintu kabin pesawat Boeing 757 dan berlapis baja setebal 8 inchi. Pintu ini konon tidak hanya anti peluru akan tetapi granat saja tidak mampu meledak kannya. Di dalam mobil tersebut dilengkapi dengan senjata-senjata untuk menjaga keselamatan presiden seperti meriam gas air mata, kamera malam hari, dan aneka fasilitas lainnya.
Wah, seandainya kita bisa mempunyai mobil seperti ini diparkir di depan rumah kita ya apalagi kalau ada di halaman depan rumah kontrakan nya tetangga kita. Atau coba kita melihat mobil ini keluar dari rumah disewa di Bekasi...Wah..pasti dech mata kita melotot.
Di
Indonesia, sebelum tahun 2009 Presiden SBY sering terlihat menggunakan
mobil Mercedes-Benz S600 keluaran tahun 1994 yang dibuat dari baja
anti peluru. Mobil ini dulu juga dipakai oleh presiden Indonesia
sebelumny, Presiden Suharto. Namun sejak tahun 2009 Presiden SBY telah
menggunakan mobil Mercedes-Benz keluaran tahun 2008 dan yang keluaran
tahun 1994 dijadikan cadangan.
Mari
lihat mobil-mobil orang nomor satu di masing-masing negaranya. Kita
Mulai dengan yang paling butut yakni Iran dulu, baru selanjutnya kita
mulai dari Indonesia ya.
Iran
Mobil
presiden Iran mungkin adalah yang paling sederhana dibanding dengan
mobil-mobil presiden negara lainnya. Konon menurut khabar, ini bukanlah
karena negara tersebut tidak mampu membelikan presiden nya mobil bagus,
akan tetapi memang presiden nya mempunya sifat sederhana dan
menjunjung tinggi kesejahteraan rakyatnya.
Indonesia
Amerika
Austria
Bostvana
Brunei
Cheko
France
Hongkong
Iceland
Jepang
Jerman
Monaco
Inggris
Nepal
Rusia
sumber :http://wahw33d.blogspot.com/2010/11/inilah-mobil-mobil-kepresidenan-di-16.html