Apakah pernah terlintas untuk menambah tindikan (piercing) di telinga atau bahkan di daerah mulut? Hati-hati, karena banyak sekali risiko saat kita memutuskan untuk menindik.
Di balik tampilannya yang outstanding, tindik menyisakan banyak masalah seputar kesehatan, seperti:
* Rasa sakit. Namanya juga memasukkan barang tajam ke dalam tubuh, pasti ada risiko tubuh kita akan merasakan sakit.
* Infeksi. Saat melakukan tindik, otomatis ada daerah luka yang terbuka, dan memungkinkan bakteri masuk. Inilah yang menyebabkan tindikan rawan terkena infeksi. Nggak hanya dari bakteri yang ada di luar, tapi juga yang ada di dalam mulut (jika kita melakukan tindik seputar mulut), dan bakteri yang dibawa oleh perhiasan yang ditindikkan ke kita.
* Alergi.
Ada beberapa bahan dari perhiasan yang bisa memicu alergi, berupa
gatal-gatal, bahkan sampai bengkak. Emas 14 karat pun masih mengandung
nikel yang rawan alergi.
* Kerusakan syaraf.
Jika proses menindik ini tidak dilakukan oleh seseorang yang ahli
(dokter), ada kemungkinan akan menyebabkan kerusakan syaraf. Kalau
sudah begini, bisa jadi daerah yang terinfeksi itu akan mengalami mati
rasa selamanya. Hal ini rawan terjadi di daerah lidah dan telinga
daerah atas atau yang sering disebut dengan cartilage. Bahkan tindik di
daerah cartilage dibilang sangat rawan membuat telinga kita cacat.
* Penularan penyakit. Proses tindik ini sangat rawan kita tertular virus HIV, atau Hepatitis B dan C.
* Penyakit mulut.
Nggak hanya sariawan, tapi juga infeksi dan kehilangan syaraf perasa
apabila kita melakukan tindik di daerah mulut, seperti lidah dan
bibir.
Hmm, demi sebuah tindik dan hanya supaya dibilang keren, sepertinya
nggak seimbang dengan banyaknya risiko yang harus kita tanggung, ya.
Jadi, lebih baik pikirkan berkali-kali deh sebelum kita “melubangi”
bagian tubuh yang kita sayangi ini.
Spoiler for efeknya nih: