Jumat, 12 November 2010

Bermain Tetris Kurangi Stres Pascatrauma

v
tetris
CALIFORNIA - Video game klasik Tetris mungkin dapat menyediakan layanan yang lebih dari hanya sekedar permainan. Menurut sebuah studi di Oxford University, bermain Tetris dalam beberapa jam setelah mengalami trauma dapat mencegah kilas balik, yang disebut gejala stres post-traumatik (pascatrauma).

Penelitian ini, yang diterbitkan di jurnal PLos ONE, didasari pada dua eksperimen. Eksperimen pertama, 60 partisipan menonton sebuah film yang berisi adegan kematian dan luka. Setelah 30 menit istirahat, 20 orang partisipan bermain Tetris, sementara 20 orang lagi bermain video game 'Pub Quiz'. Hasilnya orang-orang yang bermain game Tetris mendapat sedikit kilas balik dari film tersebut, dibandingkan yang lain. Sementara orang-orang yang bermain game 'Pub Quiz' mendapat paling banyak kilas balik dari siapapun yang ada di grup partisipan tersebut. Demikian seperti yang dikutip dari Mashable, Jumat (12/11/2010).

Eksperimen kedua menambahkan waktu istirahat, dari 30 menit ke empat jam. Bahkan sesudah itu, responden yang bermain Tetris tetap mendapat kilas balik yang lebih sedikit daripada yang lain.

Menurut para ilmuwan, kilas balik trauma yang kronis biasanya terbuat dari gambaran visual. Bermain game puzzle seperti Tetris akan menghalau memori visual lainnya dan membantu mengurangi kilas balik. Sebaliknya, memainkan game yang membutuhkan kemampuan verbal, seperti game kuis, malah membuat orang-orang makin sadar mengenai apa yang baru mereka
rasakan.

Sebagaimana para ilmuwan menunjuk pada laporan mereka, bermain game yang membutuhkan kemampuan verbal ini malah meningkatkan (daripada mengurangi) kilas balik akibat trauma.

Penelitian ini telah mendapat reaksi positif dari pembuat Tetris, Alexey Pajitnov, sebagaimana para staf di Blue Planet Software, perusahaan yang mengatur hak lisensi eksklusif dari game tersebut. David Kwock, general manager dari perusahaan tersebut mengatakan bahwa temuan dari para ilmuwan tersebut juga mendukung feedback yang ia dengar dari pemain Tetris selama bertahun-tahun.

"Sejumlah besar pengguna kami memberitahu bahwa mereka bermain Tetris untuk relaksasi," ujar David Kwock. "Faktanya, di Jepang orang-orang memainkan game Tetris pada malam hari, terutama wanita, sebelum mereka tidur atau di kamar mandi. Atas alasan itulah mengapa kami memiliki perangkat game Tetris yang anti-air di Jepang.

Perusahaan Blue Planet tidak akan melakukan apapun atas penemuan ini, akan tetapi Kwock mengatakan bahwa perusahaannya tertarik melihat bagaimana temuan tersebut dapat digunakan
untuk menolong orang-orang.

"Jika ada yang membawa temuan ini, dari teori dan diterapkan secara praktik, kami akan senang mendengarnya," tambahnya.
(srn)v